SIKAP SEMPURNA DAN SUJUD SYUKUR, UNTUK INDONESIA

 461 total views

SIKAP SEMPURNA DAN SUJUD SYUKUR, UNTUK INDONESIA

Read More

Oleh : Ir. Dony Mulyana Kurnia ( DMK ) – Ketua Umum DPP Barisan Islam Moderat ( BIMA )

Dalam hari-hari menyambut kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, Mensesneg Pratikno mensosialisasikan, agar seluruh anak bangsa, bersikap sempurna selama tiga menit, pada tanggal 17 Agustus 2020, jam 10.17, untuk memperingati hari proklamasi Republik Indonesia.

Hal ini sangat baik, agar semua anak bangsa, meningkatkan rasa Cinta terhadap Tanah Air Indonesia. Betapa kondisi carut marut yang terjadi di tengah situasi Pandemi Corona yang mencekam, kita semua sebagai anak Bangsa, mesti meredam emosi demi sebuah eksistensi agung yang namanya INDONESIA.

Kita semua harus sadar akan ancaman dis integrasi Bangsa, yang selalu di sulut, baik di internal ataupun eksternal

Di internal, sampai kapanpun Ekstra Kiri dan Ekstra Kanan, selalu tidak sepakat dengan yang namanya INDONESIA, mereka memakai politik Topeng Nasionalis, yang pada hakekatnya tidak peduli INDONESIA hancur berantakan, dan selalu bercita-cita membangun sistem yang di kehendakinya.

Demikian pula dari Eksternal Global, banyak kepentingan, dan bertepuk sorai manakala Indonesia Bubar.

Sangat mengerikan kepentingan-kepentingan ini bersinergis untuk menghancurkan Indonesia, oleh karena itu seluruh anak bangsa harus waspada akan bahaya laten Ekstra Kiri, Ekstra Kanan, dan kepentingan Global untuk menghancurkan INDONESIA tercinta.

Sebagai contoh konkrit, bayangkan Uni Soviet dan Yugoslavia, kedua negara besar itu sekarang tinggal ceritera, dan apa yang bisa di perbuat oleh negara-negara kecil pecahan dari negara besar seperti Uni Soviet dan Yugoslavia ? tidak ada, selain jadi objek dari negara-negara besar. Dan samasekali negara-negara tersebut, tidak lebih besar dari sebelumnya. Indonesia adalah negara besar yang bisa berbuat besar, dengan demikian kedepan mempunyai harapan besar, In Shaa Allah menjadi negara maju, tentunya dengan syarat, minimal negara kita ini tidak hancur berantakan seperti Uni Soviet dan Yugoslavia, dan contoh nyata lainnya, yang perlu kita ingat sebagai anak bangsa, coba lihat bagian dari Negara Indonesia sendiri yang melepaskan diri, Timor Timur atau yang sekarang di sebut Timor Leste, apa yang bisa di perbuat oleh Timor Leste ? selain menjadi negara kecil, dan menjadi negara miskin, sehingga sekarang sudah mulai mencuat kemauan dari masyarakatnya untuk bergabung kembali dengan negara besar, yang namanya INDONESIA.

Indonesia adalah negara maritim yang sangat besar dan dahsyat wilayah lautnya, bayangkan jika Indonesia hancur berantakan betapa lautan itu menjadi lubang-lubang masuk bagi kekuatan-kekuatan asing untuk mencengkeram seluruh wilayah kepulauan-kepulauan yang ada di Indonesia, Alhamdullillah dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah, wilayah laut yang sangat dahsyat ini menjadi barier benteng pertahanan kita semua bangsa Indonesia, dan otomatis kekayaan lautan yang sangat besar itu yang potensinya masih banyak yang terpendam dan belum tereksploitasi, menjadi milik kita semua sebagai anak bangsa, dan di masa depan anak cucu kita dengan kemajuan ipteknya, akan leluasa membuat karya-karya yang sangat luar biasa dengan besarnya potensi wilayah lautan yang di miliki Indonesia.

Untuk itu penulis menghimbau, dalam tulisan kecil ini, agar semua anak bangsa Introspeksi, Muhasabah dan Mawas diri, jangan sampai terpancing oleh semua bentuk anasir politik yang menghendaki kehancuran bangsa ini, dengan pola dan cara adu domba, devide eit impera. Pola-polanya akan mudah terlihat, dengan berbagai pancingan-pancingan kekerasan, agar terjadi konfrontasi yang akut di antara anak bangsa.

Atas dasar uraian penulis tersebut di atas, marilah kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan, berhati-hati, dan sangat penting untuk selalu saling mengingatkan, akan Maha Pentingnya, Persatuan Indonesia, melalui pemahaman-pemahaman Nasionalisme, dengan Kemoderatan yang mempunyai sikap-sikap arif dan bijaksana. Jika kita terpesona dengan kiri ataupun kanan, jangan sekali-kali mengambil jalan sesat menyesatkan Ekstra Kiri, ataupun Ekstra Kanan, tapi ambilah jalan, kalaupun tidak bisa persis di tengah, minimal kita bisa ambil jalan kanan tengah, ataupun kiri tengah. Demikian formula ideologis yang tepat, bagi kuat kokohnya Persatuan Indonesia, yang di tempatkan di sila ketiga dari Pancasila, dengan sinyalemen posisi yang sangat luar biasa tepatnya di buat oleh The Founding Father, persis menjadi sila paling tengah di dalam Pancasila. Posisi di tengah ini, bisa menjadi tanda pengingat bagi kita semua sebagai anak bangsa, bahwa seyogyanya jika kita semua menghendaki Persatuan Indonesia yang kokoh, harus mampu meredam emosi, arif bijaksana, sabar, dan membangkitkan rasa kasih sayang terhadap sesama anak bangsa, tentunya sikap-sikap positif ini bisa hidup, manakala kita semua sebagai anak bangsa terus menerus secara simultan memperdalam, dan mengokohkan kesadaran, pemahaman nasionalisme dan kemoderatan.

Secara Sunatullah pun, di ingatkan oleh Sang Maha Pencipta Allah Swt., Indonesia diciptakan dengan iklim tropis yang pertengahan, udaranya sangat baik, tidak panas dan tidak dingin, sehingga bisa di ibaratkan, sangat tidak cocok jika manusia Indonesia, mempunyai pemahaman yang ekstrim, sebagaimana cuaca, yang ekstrim dingin di daerah Kutub, dan ekstrim panas di daerah padang pasir.

Selain himbauan Sikap Sempurna yang sangat baik, tentunya penulis sebagai salah seorang pimpinan organisasi Islam, menghimbau agar seluruh ummat Islam setelah melakukan sikap sempurna, sebaiknya di iringi dengan melakukan SUJUD SYUKUR, sehingga harapannya dengan sujud syukur ini, Allah Swt. tambah sayang kepada bangsa Indonesia, sehingga selalu Melindungi dan Merahmati negara kita tercinta. Aamiin YRA.

Kita harus mengingat KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA, sesuai kesadaran yang di abadikan dalam PEMBUKAAN UUD 1945 :

“Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa”

Maka kita semua sebagai anak bangsa wajib untuk Bersyukur

Dalam Al-Qur’an jelas sekali Allah Swt. Menegaskan : La ingsakartum La azidanakum, wala ing kafartum, inna azabi lasadid : “Jika Engkau Bersyukur Kepadaku, Niscaya akan Aku tambah ni’mat bagimu, dan seandainya engkau kufur, maka niscaya azabku sangat pedih.”

ALLAHU AKBAR

MERDEKA !

Mari kita semua merapatkan barisan untuk INDONESIA yang lebih maju dan sejahtera. Aamiin YRA.

Untuk memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA yang ke-75, dengan SIKAP SEMPURNA, DAN SUJUD SYUKUR

Allahu Akbar, Merdeka !

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *