“PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JEMBATAN LINTAS SUMATERA DIDUGA TIDAK PERHATIKAN WAWASAN LINGKUNGAN DAN TERKESAN ADA PEMBIARAN TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN ?!”

 373 total views

Kabupaten Merangin, 09/03/2021, Globalinvestigasinews.com – Isu lingkungan menjadi isu pokok dalam berbagai aktivitas manusia, salah satunya adalah kegiatan pembangunan infrastruktur karena akan ada dampak terhadap kerusakan lingkungan termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Read More
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JEMBATAN LINTAS SUMATERA TIDAK PERHATIKAN WAWASAN LINGKUNGAN DAN TERKESAN ADA PEMBIARAN TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

Real adanya, sudah berbulan bulan pengerjaan Jembatan Lintas Sumatera bernilai Rp. 26 Milyar yang dikerjakan oleh PT. KMU terkesan tidak memperhatikan keadaan Jalan disampingnya, tidak ada pagar pembatas antara jalur lama ke jalur baru dan tidak ada penahan lumpur, bila Kondisi hujan.

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JEMBATAN LINTAS SUMATERA TIDAK PERHATIKAN WAWASAN LINGKUNGAN DAN TERKESAN ADA PEMBIARAN TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

Seperti halnya yang dituturkan oleh salah seorang warga sekitar, yang setiap saat melintasi area ini, ” lumpur melebar ke jembatan lama hingga radius 300 meter, tanpa ada inisiatif dari pihak PT. KMU untukk membuat inovasi penaham lumpur, sangat tidak bersih,” ungkap AD pada awak media Global Investigasi News.com.

Bahkan juga hal ini disampaikan oleh salah seorang Pejabat Daerah,” ini sudah terlalu, sebab tidak ada tindakan yang bisa meminimalisir dampak sosial atau dampak lingkungan, anda bisa lihat sendiri malam ini (sambil menunjuk ke arah jalan yang becek),” ujarnya sambil berisyarat agar namanya tak disebut, ” Biar kontraktor atau penanggung jawab tahu sendiri, ” tuturnya.

Lalu peranan pihak terkait di Kab. Merangin bagaimana ?, walaupun itu adalah proyek dari pusat, apa salahnya ada antisipasi terhadap kumuhnya daerah sekitar.

Tak ada alasan air Hujan yang membawa lumpur, seharusnya, pihak KMU menyediakan 24 jam tim khusus pembersih lumpur bila tidak ada penahan lumpur.

Namun bila pembangunan tersebut memperhatikan aspek-aspek lingkungan, maka dapat menyelamatkan lingkungan dan mengurangi dampak fatalitas bencana.

Pemerintah sebagai penanggung jawab dan penyelenggara infrastruktur jalan dan jembatan wajib menyelenggarakan infrastruktur jalan dan jembatan yang berwawasan lingkungan sehingga tercipta infrastruktur jalan dan jembatan yang berkelanjutan.

Namun dalam kenyataannya dilapangan ASPEK LINGKUNGAN masih kurang diperhatikan, baik pihak proyek sebagai pemilik ( owner ) maupun penyedia jasa (kontraktor).

Dilain kesempatan penanggung jawab di lapangan, BN pernah nenyampaikan kalau pihaknya berupaya terus untuk mengatasi permasalahan ini, ” kita selalu koordinasi dengan pihak terkait di Kabupaten Merangin, karena kondisi cuaca maka terjadi hal seperti ini, ” jelasnya beberapa waktu lalu.

Ini adalah real yang bersumber dari kenyataan yang ada. Tidak terperhatikannya Aspek aspek sekitar (terbersit Penyedia jasa bertindak masa bodoh terhadap lingkungan/permukaan jalan jadi licin dan kumuh) akibat tidak profesional dalam penangganan status Forcemojeurs.

Dengan adanya temuan tersebut diharapkan pihak-pihak pemangku kepentingan (stakeholder ) akan lebih peduli terhadap lingkungan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan jembatan, sehingga pembangunan yang dilaksanakan selain akan memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat juga turut melestarikan lingkungan.

Pembangunan jembatan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan operasi serta pemeliharaan. Semua harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, dalam perencanaan, pembangunan jalan dan jembatan rute (trase) jalan dan jembatan tidak melalui daerah konservasi afar tidak terjadi pendangkalan serta dalam pelaksanaannya haruslah meminimaliair segala kemungkinan gangguan terhadap lingkungan.
(tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *