“Dinsos Kabupaten Kebumen di Harapkan oleh Warga Turun Tangan ?!”

 385 total views

DINSOS Kebumen di harap warga turun tangan

Read More

Kebumen GIN _ Perjalanan Hidup tidak selalu lurus, kadang ada lika-liku yang harus dilewati oleh setiap manusia, hidup tak hanya menceritakan tentang kesenangan semata, kadang kesedihan juga menjadi pembahasan perjalanan seseorang dalam menjalani kehidupan. kesedihan, kesulitan, sakit atau yang lainnya sering sekali kita menyebutnya sebagai Bencana atau musibah yang allah berikan kepada hamba-Nya.

Seperti halnya yang menimpa pasangan Tri Mulyono (43) dan Nia Kurnia (35), warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan Bonorowo, Kebumen. Tak cuma hidup serba kekurangan, keluarga ini juga didera sederet persoalan yang membuat miris melihat kenyataan yang dihadapi keluarga kurang mampu ini.

Nia ibu rumah tangga dari keluarga tersebut yg juga mengidap penyakit tumor, menyampaikan kepada awak media pada rabu (16/4/2021) bahwa di setiap berobat dia harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp 300 ribu. Ditambah lagi anak sulungnya yang mengidap disabilitas dan harus rutin berobat.

Selanjutnya Nia juga bercerita tentang kondisi ekonomi keluarganya yang sangat serba kekurangan dalam hal mencukupi kebutuhan sehari hari , Ditambah lagi Anak pertamanya Muhamad Arif Agusta Pratama (15) dalam kondisi keterbelakangan mental.
“Sudah satu tahun anak kami ini sering ngamuk kalau obatnya habis,” katanya lirih.

Anak kedua Aditiya Faeza Rahman (8), anak ketiga Rian Hadi Kurniawan yang masih sekolah di Madrasah Ibtidaiah (MI) tidak mendapatkan bantuan dan terakhir Adam Husni Mubarok yang belum genap 1 tahun, yang juga belum bisa mengurus akta kelahiran lantaran alasan yang tidak masuk akal dari bidan saat persalinan.

“Untuk dapat makan secara teratur kami kesusahan. Bahkan pernah tidak makan 3 hari, kami cuma menerima bantuan covid -19 yang 300 ribu itu,” keluhnya .

Sedangkan bantuan lainnya seperti PKH, KIP dan KIS keluarga ini mengaku tidak pernah mendapatkannya. “Saat sakit saya harus menjual kambing untuk melunasi biaya di rumah sakit dan jaminannya waktu itu KTP saya ditahan oleh rumah sakit,” lanjut Nia menceritakan kisah getirnya sambil berurai air mata.
“Saya ingin bantuan PKH untuk menopang hidup keluarga saya seperti teman – teman yang mendapatkan setiap ada bantuan,” katanya penuh harap.

Sementara itu Rasidin ketua RT setempat membenarkan kondisi keluarga Tri Mulyono dan Nia yang sangat sangat memperihatinkan ekonominya.

“Saya berharap bisa mendapat bantuan dari kabupaten dari Dinas Sosial, Kesehatan dan Dukcapil Kebumen untuk peduli ke warga kami,” pinta Rasidin

Pihak RT sendiri mengaku sudah sering mengusulkan ke pemerintah desa supaya keluarga Tri Mulyono mendapatkan bantuan. Namun hingga saat ini belum juga terealisasi.

“Masukan dan saran sering saya sampaikan ke Pemdes, tapi kayanya kurang diperhatikan dan disepelekan. Mungkin dengan diberitakan baru ada perhatian,” bebernya

Dimata warga sekitar sendiri, kata Rasidin, Tri Mulyono orangnya rajin tidak malas dan bekerja serabutan. “Tetapi tidak pernah ngomong atau mengeluh terkait keadaan ekonominya , mungkin tidak berani karena tidak mau menyusahkan orang lain ” pungkasnya. (sg)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *