727 total views
GINEWS-MERANGIN, Tangis pilu tak terbendung saat proses evakuasi tiga korban penambangan emas tanpa izin (PETI) berlokasi di kampung 8 Desa Tegal Rejo Kec.Margo Tabir Kamis sore 4/Juni 2020.
Puluhan warga ikut menyaksikan jalannya proses evakuasi, dengan dibantu aparat TNI dan POLRI. Ketiga korban berhasil dievakuasi namun sayang ketiganya ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Kejadian ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya. Bahkan beberapa waktu yang lalu juga tersiar kabar korban operator alat berat di lokasi PETI.
Keseriusan aparat penegak hukum sangat diharapkan saat ini. Ini kejadian sudah didepan mata bahkan lokasi informasinya tidak jauh dari pemukiman warga.
Diharapkan para pemangku kebijakan (pemerintah daerah) saatnya untuk segera membuat kebijakan berupa peraturan daerah (perda) tentang kegiatan PETI ini.
Sejauh ini korban jatuh hanya pekerja dari masyarakat yang notabene hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan para pemodal atau pemilik “cukongnya” masih merasa aman dan menikmati hasil keringat para pekerja yang mempertaruhkan nyawanya demi keluarga di rumah.
Kapolres Merangin AKBP M.Lutfi bahkan dengan tegas menyatakan akan merazia semua PETI yang ada di wilayah hukum Polres Merangin.
“Kita pastikan akan sisir semua lokasi PETI, tapi perlu rekan2 media ketahui PETI ini mungkin ada beberapa oknum yang terlibat” jelas Kapolres kepada awak media beberapa waktu yang lalu.
Tentunya ini bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, tetapi masyarakat menunggu aksi nyata dan ketegasan dari pihak kepolisian.
(Timglobal)
