DIDAMPINGI BUPATI MURSIL, MENTAN YAKINKAN PMK TERKENDALI

 190 total views

Aceh – Aceh Tamiang –Global Investigasi News- Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, mengapresiasi kehadiran Menteri Pertanian, Prof. Dr. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH, ke Bumi Muda Sedia. Apresiasi ini diutarakannya saat mendampingi Mentan memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Aceh, Kamis (12/05/2022), di aula Setdakab setempat.

Read More

“Selamat datang Bapak Mentan. Semoga kehadiran Bapak menjadi pemacu semangat bersama dalam pengendalian dan penanggulangan wabah PMK di Aceh Tamiang dan Aceh,” tutur Bupati.

Bupati Mursil kemudian melaporkan keadaan wabah PMK di Aceh Tamiang sesuai data termutakhir yang disusun oleh tim khusus PMK.

“Jumlah total populasi sapi di sini adalah 44.495 ekor. Sementara yang terinfeksi 2.558 ekor, dengan kematian mencapai 13 ekor yang kesemuanya adalah pedet atau sapi anakan,” terang Bupati lagi.

Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo, atau sering disebut Pak SYL, dalam arahannya menegaskan tidak ada kepanikan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sapi di Aceh, karena Aceh tidak lagi tanggap darurat, tapi sudah masuk tahap kedua yaitu penyembuhan.

“PMK sudah terkendali di Aceh. Mari kita membangun persepsi publik bahwa PMK ini selesai dapat diatasi dengan suntikan, obat-obatan dan vitamin yang dapat meningkatkan imunitas hewan ternak,” kata Pak SYL saat memipin gelaran Rapat Koordinasi (Rakor) siang tadi.

Mentan SYL menyebut PMK itu seperti Covid-19 nya hewan yang juga ada masa inkubasi 14 hari. Sesudah masa inkubasi berakhir akan sembuh.

“PMK banyak yang kena dan banyak sembuh. Di Jawa Timur dari 1.300-an kasus PMK, hanya 33 ekor sapi yang mati. Itu pun karena kita terlambat intervensi. Padahal setelah disuntik tiga suntikan, diberi obat sembuh. Tadinya merangkak karena panas tubuh naik dan ingusnya sudah hilang,” ulasnya

Mentang-mentang SYL menyadari seluruh sapi harus divaksin untuk pencegahan PMK. Ia percaya Aceh dapat mengendalikan dan menanggulangi PMK, karena ada kerja sama provinsi dengan kabupaten dan kolaborasi yang apik bersama seluruh Forkopimda dan seluruh jajaran di bawahnya.

“Yang perlu disosialisasikan PMK ternak tidak menular ke manusia. Sapi yang terpapar PMK dagingnya bisa dan layak dikonsumsi. Kecuali daging di area mulut dan jeroan itu dibakar,” ungkapnya lagi.

“Agenda kedua, atau penyembuhan ini merupakan temprorer pengobatan, maka darurat PMK ini bisa segera dicabut jika seluruh sapi sudah divaksin,” sambung Pak SYL.

Turut hadir pula unsur Wakil Bupati, Tengku Insyafuddin, Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Agus Kurniady Sutisna,Dir Intelkam Polda Aceh Kombes Pol. Suharjo.SH.MH, Dir Binmas Polda Aceh Kombes Pol Moh. Muslim Siregar. SIK, Kapolres Aceh Tamiang AKBP. Imam Asfali.SIK.Dandim 0117 Aceh Tamiang Letkol Czi Alfian Rachmad Purnamasidi.S.IP.M.Si, Kajari Aceh Tamiang Agung Ardiyanto.SH.MH Forkopimda setempat, Sekda Asra, serta para Kepala UPT Kementan dan sejumlah pejabat teknis peternakan dari masing-masing daerah.(E/RE).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *