Orang Muda Katolik 15 Paroki Se-Dekenat Weetebula (WTB) Melakukan Live In di Paroki St. Markus Waikambala

 426 total views

Kodi Balaghar NTT,globalinvestigasinews.com-Untuk memperingati Hari Orang Muda Sedunia (HOMS), Orang Muda Katolik (OMK) 15 Paroki se-dekat Weetebula (WTB) melakukan live in di paroki St. Markus Waikambala, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selama 3 hari, mulai dari jumat (01/07/2022)-Minggu (03/07/2022).

Read More

15 Paroki tersebut antara lain : Paroki Manola, waimangura, Kalembu Weri, Weekombaka, Gollu Sapi, Katedral Weetebula, Tambolaka, Kererobo, Karuni, Ande Ate, Homba Karipit, Bondo Kodi, Waimarama, Mangganipi, dan Waikambala sebagai tuan rumah. Setiap paroki mengutus 15 orang.

Tiba di paroki St. Markus Waikambala pada pukul 14.20 WITA, rombongan di sambut dengan tarian meriah oleh OMK umat setempat. Setelah itu para peserta live in langsung di tempatkan ke rumah masing-masing umat/Kepala Keluarga (KK) Sebagai Orang Tua angkat mereka. Setiap KK ditempatkan 2 orang anak.

Romo (Rm) Jego,Pr selaku ketua panitia pelaksana HOMS 2022 mengatakan, Kegiatan ini di rancang dan di rencanakan sejak oktober 2021. Semua ketua OMK dan Pastor bertemu, membahas kegiatan homs. Kita bersepakat bahwa homs 2021 di rayakan di paroki-paroki Keuskupan WTB.

“Pada kesempatan itu juga kami bersepakat bahwa kegiatan homs juga di lakukan di tingkat dekenat dengan tema yang sama. Tentang tempat kenapa di Waikambala, sudah di sepakati sejak tahun lalu,” Kata Rm. Jego,Pr.

Dalam kegiatan hari ke-2, Pada Sabtu (02/07/2022) mulai pukul 08.00-14.00 WITA , kegiatan di awali dengan penanaman fariasi jenis pohon umur panjang sebanyak 160 pohon yang di berikan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur dan susu untuk anak Stanting. Kegiatan tersebut dilakukan oleh OMK Se-dekenat, yang di dampingi oleh dr. Eugene Bato bersama perawat/bidan dan tenaga Kesehatan masyarakat (Kesmas) Puskesmas Panenggo Ede.

Setelah itu, para peserta di istirahatkan untuk mempersiapkan diri pada Pentas Seni (Pensi) yang akan di mulai pada pukul 19.00 WITA di halaman gereja.

Tiba saatnya pensi, berbagai macam jenis acara di tampilkan oleh para peserta live in. ada yang menari, menyanyi, drama komedi, dance, puisi, dan puisi berantai. Nampak kebahagiaan dari ekspresi dan raut wajah umat paroki St. Markus Waikambala ketika menyaksikan acara demi acara tersebut.

Dalam kegiatan hari ke-3, Pada Minggu (03/07/2022) dilaksanakan misa bersama pada pukul 09.00 WITA-Selesai. Misa di pimpin oleh Pater Willy Pala, CSsR (Selaku Ketua Komisi Kepemudaan) bersama 4 Imam Lainnya dan 1 diakon. Dalam kotbahnya pater willy menyampaikan, Dalam Bacaan Injil hari ini, Lukas 10:1-12, Tuhan Yesus mengutus tujuh puluh murid. “Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yg lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yg hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”( Lukas 10:1-2).

“Bacaan ini di bacakan pada hari ini, artinya bacaan ini berlaku buat kita yang hadir hari ini, terutama orang-orang muda dari 15 Paroki. Setiap orang yang menjadi bagian dari 70 murid yang diutus oleh Yesus, harus membawa kabar baik, membawa damai sejahtera bagi orang-orang yang dijumpai,” Katanya.

“Tinggal di situ (rumah umat) ,apapun situasi dan keadaannya, kalian harus tetap ada bersama dengan mereka (umat), mengalami hidup bersama dengan orang yang kita jumpai. Melihat banyak hal yg terjadi dalam gereja dan masyarakat kita,” Katanya lagi.

Pater Willy juga berpesan, Orang muda harus mulai berpikir apa yang akan dilakukan setelah ini. Siapa yang serumah dengan Tuhan dia membawa sejahtera , dia membawa suka cita. Kegembiraan kita adalah, bahwa Allah hidup bersama dengan kita.

“Jangan pernah anda lupakan dengan kulturalmu. Banggalah dengan kuluturalmu. Sumba boleh ada di pinggir Indonesia. Tetapi saya mau OMK sumba,berperan penting dalam orang muda Katolik Indonesia,” Pesannya.

Setelah misa acara di lanjutkan dengan penyampaian kata sambutan. Ketua Panitia (Kepan), Rm. Jego dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini dikumpulkan bukan hanya untuk rekoleksi, doa dan sebagainya, tetapi harus hidup bersosial dengan umat. Rm. Jego menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

“Terima Kasih untuk Pater Ketua Komosi Kepemudaan yang sudah memberi kami motivasi, sehingga sampai saat ini kegiatan berjalan lancar. Terima Kasih untuk pastor Quasi paroki dan pastor moderator waikambala, dewan paroki, OMK tuan rumah, serta seluruh umat, yang sudah menerima semua anak OMK di tempat ini. Terima Kasih para pastor paroki dan pastor moderator ke-14 paroki dan semua OMK yang sudah ikut serta dalam kegiatan ini. Terima kasih untuk Pemerintah desa (Pemdes) setempat. Terima kasih banyak juga untuk dokter dan perawat Puskesmas Panenggo Ede yang sudah ikut berpartisipasi bersama kami di masyarakat,” Ucap Romo Kepan itu.

“Permohonan maaf dari kami panitia jika selama kegiatan ini ada hal-hal yang kurang berkenan di hati bapak ibu , pastor tuan rumah dan dewan paroki serta semua umat di sini,” Ucapnya lagi.

Senada denga itu, perwakilan OMK, Faustin menyampaikan sambutannya. “Terima kasih karena sudah diterima dengan tulus oleh Biapa (bapak dalam bahasa kodi) inya (ibu), Nduyo(Saudara) dan Anaminye(Saudari) yang sudah terima kami sudah dan memberikan pelayanan yang luar biasa untuk kami, baik rohani maupun jasmani. Memang benar sekali, kalau kita bertamu di kodi pasti ada ana manu (ayam dalam bahasa kodi). Kami bangga menjadi bagian dari orang kodi. Terima kasih untuk pastor paroki se-dekenat weetebula yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini,” Tandasnya.

Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Waikambala, Paulus Umbu Sogara, Amd.Kep., juga menyampaikan terima kasih untuk semua OMK paroki se-dekenat weetabula yang sudah mengambil bagian dalam penanganan stanting. Pak Paulus  mengatakan masalah stanting ini bukan hanya masalahnya SBD tetapi masalahnya kita semua.

“Atas nama umat saya mengucapkan terima kasih banyak untuk anak-anak OMK yang sudah menghibur kami dalam pentas seni. Kami tidak bisa balas semua kebaikan anak-anak omk, dan semua panitia pelaksana kegiatan ini. Sebenarnya Kami belum puas bersama dengan anak-anak angkat kami dari paroki-paroki lain. Rasanya kita baru saja mulai, tapi hari ini sudah mau pulang. Saya lupa nama mereka, bahkan wajah mereka juga saya belum ingat baik-baik,” kata Pak Paulus.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Kemudian pada pukul 14.00 WITA, Semua OMK Se-dekenat Weetebula meninggalkan tempat kegiatan dan kembali ke parokinya masing-masing. Kegiatan ini pun berjalan aman dan lancar.

(VGNntt/Global/Johan Sogara)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *