“Masyarakat Desa Gunung Sari Gerah Diduga Kades Tidak Transparan Kelola Dana Desa ?!”

 611 total views

GIN – Pesawaran ( SL ) Warga desa Gunung Sari kecamatan Waykhilau, Kabupaten Pesawaran, mempertanyakan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDES ), yang diduga berstatus Fiktif, lantaran ada anggaranya, namun bentuk fisik usahanya tidak ada.Rabu, 3 Maret – 2021.

Read More

BUMDES yang berasal dari Dana Desa (DD), yang sejatinya diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat dan sebagai penopang pendapatan Desa secara Mandiri, namun pada nyatanya, hal itu tidak benar-benar terwujud salah satunya BUMDES yang berada di desa Gunun Sari kecamatan waykhilau Pesawaran, adapun BUMDES yang memakai Dana desa ( DD ), tahun anggaran 2017.2018 hingga sekarang tahun 2021 sangat tak jelas pengaplikasiannya, mulai dari pengelola hingga barang-barang yang dikelola BUMDES, tidak jelas keberadaanya, sehingga anggaran yang telah digunakan untuk BUMDES, terkesan menguap begitu saja tanpa memberikan kontribusi bagi masyarakat, bahkan cenderung berpotensi diselewengkan.
“BUMDES yang memakai anggaran dana desa tahun 2017.2018 sampai dengan tahun 2019 tidak jelas statusnya, baik siapa pengelolanya maupun barang yang dikelola, sama-sama simpang siur, padahal jelas pada 2017.2018 sampai 2019 ada anggaran untuk BUMDES tersebut,

Hal itu di pertayakan oleh warga masyarakat Desa Gunung Sari, Suseno salah satunya, seorang warga mengatakan, Iya mas BUMDES Desa Gunung sari ini Tidak jelas keberadaanya padahal setiap tahun Di anggarkan bahkan yang lebih parahnya lagi Ketua bumdes di sini tidak pernah tau menau kalau anggaranya di gunakan untuk apa,
Menurut Suseno, pria 50 Tahun yang biasa di sapa mas seno ini. dan beberapa Masyarakat Desa Gunung Sari dirinya mengetahui bahwa anggaran BUMDES, Melati, yang berada di Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kab Pesawaran. Yang menurut nya Ketua BUMDES Melati sendiri di ketuai oleh orang tua kapala Desa sendiri giono. jadi kami sebagai masyarakat tidak pernah tau Seperti apa pengelolan Badan usaha milik desa di sini .pada tahun 2017.Di anggarkan sekitar Rp 50.000.000 ( Lima Puluh Juta Rupiah ). Terus di tahun 2018, Rp.60,000.000 ( Enam Puluh Juta Rupiah ), dan pada tahun 2019, ada Dana Gadis senilai 100.000.000 ( Seratus Juta Rupiah ), yang diperuntukkany untuk membeli Padi kemudian Di olah menjadi Beras, tapi yang jadi pertanyaan kami mas, sebagai warga masyarakat desa Gunung sari kantor BUMDES nya dimana pengolahan padi nya dimana sampai saat ini kesemua itu tidak ada kejelasan nya mas, Bahkan Bendahara BUMDES nya pun tidak tau menau di kemanakan uang BUMDES tersebut dan ada dugaan bumdes disini piktif.jelasnya.

Ia menambahkan, jika memang harus dibawa ke jalur hukum, maka dirinya siap untuk bersaksi, terkait dugaan penyelewengan anggaran BUMDES Melati ini“ dan kalau mau dibawa ke jalur hukum, saya siap untuk bersaksi”, tegasnya.
Ia pun berharap, ini akan menjadi perhatian pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten, karena di desa Gunung Sari ini, banyak terdapat permasalahan yang diantaranya penyalahgunaan anggaran dan wewenang.
“Mohon untuk menjadi perhatian pemerintah pusat dan kabupaten, karena disini (Desa gunung sari ), berpotensi terdapat kasus permasalahan menyangkut penyalahgunaan anggaran dan wewenang”, terangnya. Sebagai contoh, selain BUMDES ada beberapa aitem Di antara nya Pada tahun 2019, yang lalu ada anggaran untuk Destinasi wisata senilai.Rp.154.000.000 ( Seratus Lima Puluh Empat Juta Rupiah,sedangkan itupun tidah jelas keberadaanya, dulu pernah ada di lapangan deket puskes itupun hanya payung – payung saja dan pengurukan tanah itupun sudah ada dari sebelumnya,
Kemudian ada tebar Ikan lele yang obyek nya di Gunung Batu itu mas kan gak pas gunung batu di taburi ikan karna bila musim panas air nya akan kering jadi itu dugaan hanya Destinasi akal akalan saja. pungkasnya.

Sementara Kepala Desa (Kades) gunung sari Hayatul Haqi, saat akan dikonfirmasi awak media, baik di kantor Atau di kediamanya, sedang tidak berada di tempat.coba kontak ke No WA.0822-8211-1210 pun Nomor sedang Tidak aktif.

Sedangkan,Menurut salah satu kadus Kepala Dusun di desa gunung sari.yang namanya tidak ingin disebutkan.
Membenarkan adanya Bumdes yang tidak jelas peruntukanya,bahkan saya ini mas walupun sebagai kadus tidak tau menau soal anggaran apapun.
Sedangkan untuk Destinasi Wisata iya benar mas itu saya yang pasang memang hanya ada payung- payung kemudian ada grobak makanan,sejulah tujuh Biji,dan di sekelilingnya di pasangi umbul-umbul meja,ya itu gerobak jualan bakso cincau dan kesemua itu cuma hanya satu bulan kok mas,setelah itu sampe sekarang sudah gak ada,grobaknyapun di pakai masing-masing masyarakat,
Dan pernah saya dengar ada penjual Tahu keliling bahwa dia di kasih modal sama lurah nya,Pungkasnya ( Tim )

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *